Kris
Samiaji Fotografer Harian Umum Sumatera Ekspres berada diantara sepatu
lars setelah dipukul dan di tendang oknum TNI AU. [foto: Mushaful Imam
dari Facebook]
Palembang, Harianlahat.com –
Kris Samiaji, fotografer harian Sumatera Ekspres (Sumeks) menjadi
korban kekerasan anggota TNI dari kesatuan Pangkalan TNI AU
Palembang, saat meliput aksi unjuk rasa warga RT 27 Kelurahan Kebun
Bunga Kecamatan Sukarami, Palembang akibat sengketa tanah antara warga
dengan TNI AU. Unjuk rasa yang memblokir Jl Letjen Harun Sohar menuju
bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II tepat di seberang jalan
Yayasan Mardi Wacana, SMP, SMA, dan SMK, diwarnai bentrok antara warga
dengan anggota TNI AU yang berusaha membubarkan aksi. Saat bentrok itu,
Kris Samiaji bersama fotografer Seputar Indonesia (Sindo) Mushaful Imam dan wartawan harian Berita Pagi mengambil gambar bentrok tersebut.Namun ada beberapa anggota TNI AU yang mengejar ke arah tiga jurnalis tersebut. Mushaful Imam bisa lari dan lolos dari kejaran, namun malang bagi Kris Samiaji bersama Adi Kurniawan, mereka mendapat pukulan dan tendangan dari anggota TNI AU.
Menurut Kris yang dilansir dibeberapa media mengatakan ada sekitar sepuluh orang anggota TNI AU berbaju loreng mengejar ke arah mereka, memukul dan berusaha merampas kamera miliknya.
“Saya sempat menunjukkan kartu pers, tetapi saya terus dipukul dan ditendang. Kamera terus saya dilindungi,” katanya.
Sementara itu Adi Kurniawan jurnalis harian Berita Pagi juga mengaku mendapat kekerasan. Saat dirinya merekam aksi kekerasan anggota TNI AU tersebut dengan telepon seluler, Adi mengaku sempat dicekik dan dipaksa menghapus rekaman dan telepon selulernya sempat dibanting. [jajangrkawentar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar